Sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, kamu biasanya harus menyeimbangkan banyak hal dalam kegiatan sehari-hari. Mulai dari fokus pada kelas akademis dan tugas, membangun pertemanan, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, berusaha aktif dalam organisasi pelajar maupun kerja paruh waktu, dan lain-lain. Seperti yang banyak orang bilang: “susah-susah gampang!” — kombinasi komitmen akademis dan pengembangan diri bisa membuat kamu sibuk dan kesulitan untuk mencari keseimbangan. Namun demikian, masa-masa studi tetap menjadi masa berharga yang menyimpan kesempatan eksplorasi dan mencoba hal-hal baru. Jadi, bagaimanakah cara kita bisa menghadapi dan menikmatinya?
Seizing the day atau ikutan YOLO?
Salah satu caranya, kita bisa berkenalan dengan konsep “Seize the day”, atau yang bisa juga kita sebut dengan “Mari genggam hari ini”. Konsep ini sering dihubungkan dengan konsep carpe diem yang mengutamakan peluang yang ada dalam waktu sekarang, tanpa terlalu khawatir akan masa depan. Bahasa gaulnya lekat dengan sorakan YOLO - You Only Live Once, dimana terselubung dorongan untuk buru-buru maupun ikut arus dan takut ketinggalan. Dalam hiruk pikuk kesibukan, sepertinya jika kita mengambil makna carpe diem, jangan-jangan kita bisa menjadi lebih panik dan lupa untuk memaknai kegiatan sehari-hari.
Akan tetapi, jika kita amati lebih dalam, konsep “seize the day” lebih mengingatkan kita untuk memanfaatkan momen hari ini dan mengambil kesempatan yang ada. Menggenggam hari ini berarti kita fokus pada paling tidak satu langkah maju yang kita rasa penting, tanpa menunggu sampai besok. Dalam konsep ini yang diutamakan adalah untuk mengenal apa tujuan dan yang penting untuk kita, mulai melangkah tiap harinya, dan tidak takut untuk menyambut kesempatan mengembangkan diri. Masa-masa studi adalah masa yang unik, dimana terbuka kesempatan untuk eksplorasi yang tidak hanya diisi dengan belajar dan prestasi akademis. Tapi juga penting untuk membuat memori indah dalam pertemanan, mencari tahu dan melakukan apa yang kita suka (jangan lupakan hobimu), juga belajar menghadapi tantangan dan bertanggung jawab, termasuk dalam menjaga kesehatan. Nantinya, kegiatan-kegiatan tersebut menjadi bekal saat bertransisi ke dunia kerja dan dewasa. Terdengar seperti gampang-gampang susah ya!
Mengaplikasikan konsep seize the day dalam keseharian bisa kita mulai dengan membentuk kebiasaan yang produktif. Kebiasaan ini bisa kita bangun lewat rutinitas harian sebagai pelajar, untuk membantu kita mencari keseimbangan dalam jadwal yang padat dan membuat hari-hari belajar kita jadi lebih sederhana. Nah, bagaimana cara memulainya… yuk kita bahas di panduan berikut ini!
Langkah-langkah membangun kebiasaan rutin yang produktif
Dalam membangun kebiasaan produktif ini, berikut adalah langkah-langkah yang bisa dipakai sebagai panduan:
Menetapkan goals sebagai petunjuk arah
Cobalah untuk tuliskan goals apa yang kamu ingin raih. Mulai dengan lifetime goal: secara garis besar apa yang kamu ingin raih untuk hidupmu. Baik karir, target finansial, edukasi, keluarga, kesehatan, karakter, cara kamu menikmati hidup maupun hubungan dengan sesama. Ini akan memberikan perspektif dan memandumu mengambil keputusan dalam perjalanan meraihnya. Lengkapilah lifetime goal ini dengan langkah-langkah besar untuk diraih per-tahunnya supaya mencapai goal ini. Pecahkan langkah besar tersebut menjadi langkah yang lebih simpel dan kecil namun berkesinambungan. Penting juga untuk fokus pada kegiatan-kegiatan yang bisa kita kontrol sendiri. Kegiatan inilah yang akan menjadi panduan sehari-hari kamu, dan membantumu untuk tetap produktif.
Terampil membagi waktu lewat jadwal dan to-do list
Jika goals menjadi panduan dan motivasi kita melangkah, konsistensi adalah kunci, jadi gunakanlah time management untuk membantumu. Buatlah jadwal dan to-do list untuk memantau kegiatan maupun tanggung jawab untuk kita selesaikan. Gunakan buku kecil atau tuliskan secara digital jadwal tiap bulan atau minggu (kamu bisa gunakan google calendar, Notion, atau Todoist yang semuanya gratis untuk digunakan oleh pelajar). Dari janji meeting, deadline tugas, maupun acara keluarga. Prioritaskan hal-hal yang membawa banyak manfaat, bukan hanya dalam akademis, tapi juga waktu untuk olahraga & refreshing, dan membina hubungan dengan sesama. Bangun to-do list untuk panduan kegiatan sehari-hari membagi waktu sesuai jadwal. Satu tips dalam mengerjakan to-do list adalah mengalokasikan waktu fokus, seperti teknik Pomodoro.
Ambil waktu untuk refleksi diri dan adaptasi
Meski kita sudah bersiap dan mengatur jadwal sedemikian rupa, tetap bisa ada hal yang diluar prediksi. Jatuh sakit, hambatan akademis, atau bahkan masalah finansial. Dalam waktu seperti itu, motivasi jadi turun dan seperti menjauh dari tujuan yang diharapkan. Tapi jangan patah hati, it happens to all of us! Jangan takut untuk refleksi diri dan beradaptasi sesuai tantangan yang ada. Evaluasi misalnya apakah kita terlalu sibuk belajar dan kurang istirahat? Apakah kita punya waktu untuk bersantai dengan teman? Sama halnya dengan goals yang telah kita buat, andai kamu menemukan minat baru, lihat kembali apakah goals-mu masih relevan? Ada opsi lain untuk mencapai cita-citamu? Dua tips untuk diingat: rayakan progress langkahmu dan belajarlah dari kegagalan. Tetap semangat kawan!
Konsisten dalam menjalankan rutinitas
Bentuk rutinitas setiap pelajar bervariasi, tergantung dari minat, karakter, jadwal, maupun kemampuan masing-masing. Esensinya terletak pada konsistensi. Konsisten untuk mencoba, belajar, dan tentunya to have fun while doing it! - menikmati progres kehidupan sehingga perjalananmu bisa seimbang. Rutinitas bisa dibuat simpel: bangun di pagi hari, dedikasikan waktu fokus belajar, luangkan waktu makan dan istirahat, berinteraksi dengan teman-teman dan keluarga, dan memastikan tidur cukup. Sesuaikan jadwal dan to-do listmu sesuai kebutuhan dan energimu.
Terapkan pembelajaran aktif dan mencoba hal yang baru
Terkadang, belajar dalam kelas lewat guru bisa terasa membosankan. Tak jarang kita jadi berpikir, sebenarnya rumus ini atau filosofi itu beneran penting ga sih dalam hidup ini? Jadi, carilah kesempatan untuk bisa mempraktekan apa yang kamu pelajari. Dengan kerja magang, menjadi mentor untuk siswa baru, travelling (eh ada diskon Booking.com lewat kartu ISIC!), atau malah iseng belajar coding lewat JetBrains mumpung gratis dengan ISIC. Dengan begitu kamu akan tertantang untuk berlatih di skenario nyata, berdiskusi, bertanya dan menjawab, dan pada akhirnya tumbuh ide baru untuk berkreasi. Plus, mencantumkan kegiatan luar sekolahmu di dalam CV menambah bobot positif loh!
Pelihara hubungan yang bermakna
Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan bisa membuka berbagai macam pintu. Baik itu pintu kesempatan akademis, personal, dan profesional. Siapa sangka kakak kelas merekomendasikanmu untuk posisi internship di start-up, atau profesormu membuka jalan beasiswa untukmu, atau teman grup hikingmu akan jadi klienmu. Peliharalah hubungan yang terbuka, apa adanya, dan tidak takut bertanya tanpa harus berpura-pura.
Utamakan diri & kesehatanmu
Selalu ingat untuk merawat dan menjaga dirimu baik secara fisik maupun mental. Nilai yang tinggi maupun kerja non-stop, tidak bisa kamu nikmati hasilnya kalau dalam keadaan sakit ataupun terlalu stress. Olahraga ringan, tarik napas dalam sambil dengar musik, meditasi atau journaling, apapun yang bekerja untukmu. Jika terasa terlalu berat, coba cari bantuan dari sekitarmu ya!
Rutinitas produktif mendukung masa studi yang menyenangkan
Membangun rutinitas sehari-hari sebagai seorang siswa pada awalnya terlihat rumit banyak perencanaan, tetapi akan sangat bermanfaat! Dengan membangun rutinitas sesuai cita-cita dan minatmu, dapat membantu mengurangi stress dengan menawarkan navigasi dalam menyeimbangkan studi, bersosialisasi, bekerja, dan hal lain yang menarik minat kamu. Dengan begitu, masa studimu menjadi lebih menyenangkan dan berkesan! Selamat mencoba!